Karbohidrat dan Gula pereduksi, sama atau berbeda?

Pernahkah kalian berpikir apakah Karbohidrat dan Gula Pereduksi adalah hal yang sama? untuk mengetahui kebenarannya, yuk kita lihat penjelasan berikut.

Karbohidrat adalah sumber energi terpenting bagi makhluk hidup, karena molekulnya membuat elemen karbon tersedia untuk digunakan oleh sel. Karbohidrat adalah senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang ditemukan di alam. Banyak karbohidrat memiliki rumus empiris CH2O. Karbohidrat pada dasarnya merupakan polisakarida dari aldehid dan keton atau turunannya (Fitri dan Fitriana, 2020).

Karbohidrat sangat penting bagi tumbuhan, contohnya glukosa pada tumbuhan disintesis dari karbondioksida dan air melalui proses fotosintesis. Glukosa merupakan prekursor karbohidrat lain dengan fungsispesifik, seperti glikogen untuk penyimpanan energi, ribosa untuk  struktur asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu dan dalam kompleks lipid pada saraf otak (glikoprotein dan proteoglikan jaringan). Glukosa merupakan suatu heksosa yang mengandung gugus aldehid dan membentuk struktur cincin yang terdiri dari 6 atom dan disebut juga sebagai gula darah karena terdapat dalam darah manusia. Glukosa dapat dibentuk dari hidrolisis pati, glikogen dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel-sel tubuh kita menggunakannya secara langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh oksidator ringan seperti pereaksi Tollens, sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi (Asman, Asman, dan Wardani, 2022).

Karbohidrat diklasifikasikan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat sederhana, dalam arti bahwa molekulnya hanya terdiri dari beberapa atom karbon dan tidak dapat dipecah dengan hidrolisis ringan menjadimkarbon lain. Monosakarida adalah kristal tidak berwarna yang larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut non-polar. Monosakarida diklasifikasikan menurut jumlah atom karbon dan fungsi karbonilnya, yaitu aldehida (aldosa) dan keton (ketosa). Glukosa, galaktosa, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa adalah keton (Fitri dan Fitriana, 2020).

Gula pereduksi adalah gula yang memiliki kemampuan mereduksi. Hal ini disebabkan adanya gugus aldehida atau keton bebas. Senyawa pengoksidasi atau pereduksi adalah logam pengoksidasi seperti Cu(II). Contoh gula yang termasuk gula pereduksi adalah glukosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain. Monosakarida memiliki kemampuan mereduksi suatu senyawa. Sifat pereduksi gula ditentukan oleh ada tidaknya gugus hidroksil bebas reaktif. Prinsip analisis didasarkan pada monosakarida yang mampu mereduksi suatu senyawa. Adanya polimerisasi monosakarida mempengaruhi sifat pereduksinya (Wilberta, Sonya, dan Lydia). 

  791 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts