Legenda Pejuang Tiongkok Di Balik Film Disney Mulan

Deretan film asing maupun lokal akan menghiasi layar bioskop tanah air selama bulan Maret ini. Salah satu yang paling dinantikan, khususnya oleh pecinta film Disney, adalah film remake live action Mulan. Kalian mungkin juga sudah menonton versi animasinya yang dikeluarkan Disney di tahun 1998.

Film Mulan mengisahkan tentang seorang wanita bernama Fa Mulan yang hidup bersama ayah, ibu, dan neneknya di Cina pada masa dinasti Han. Mulan tidak seperti wanita lainnya pada masanya yang anggun, pesolek dan pandai melakukan pekerjaan-pekerjaan wanita. Sebaliknya, Mulan memiliki karakter kuat dan penuh keberanian, yang mana bertentangan dengan stereotip di masyarakat Cina saat itu sehingga menimbulkan dilema dalam diri Mulan.

Ketika terjadi serangan dari bangsa Hun yang dipimpin Shan Yu, kaisar Cina memerintahkan setiap keluarga mengirimkan satu laki-laki untuk bergabung dengan prajurit Cina. Karena begitu menyayangi dan mengkhawatirkan sang ayah yang merupakan satu-satunya lelaki di keluarga Fa, Mulan pun pergi menggantikan ayahnya dengan menyamar sebagai laki-laki. Film animasi ini selanjutnya mengisahkan perjalanan Mulan di kamp pelatihan prajurit hingga berperang melawan bangsa Hun di bawah komando Kapten Li Shang, dengan ditemani Mushu sang naga kecil dan teman-teman sesama prajuritnya.

Dengan plot yang menarik dan tokoh putri ter-badass dalam Disney, apakah kamu tahu kalah Mulan sendiri merupakan sosok legendaris dalam sejarah Tiongkok? 

Jejak Mulan dalam Sastra Tiongkok

Jauh sebelum diangkat ke layar lebar bahkan diadaptasi oleh Disney di tahun 1998, kisah kepahlawanan Mulan telah diceritakan turun-temurun di kalangan rakyat Tiongkok. Mulan dianggap bukanlah tokoh sejarah karena namanya tidak muncul dalam buku Teladan Wanita, yaitu kompilasi biografi wanita selama Dinasti Wei Utara. Namun kisah tentang legenda Mulan muncul dalam One Hundred Beauties oleh Yan Xiyuan, yang merupakan kompilasi berbagai wanita dalam cerita rakyat Tiongkok. Mulan juga termasuk salah satu dari 12 lukisan dalam album Gathering Gems of Beauty karya He Dazi saat masa Dinasti King.

Kisah Mulan pertama kali bersumber dari Balada Mulan (Mùlán cí), yaitu syair lagu tradisional yang terdiri dari 31 bait di masa Dinasti Wei Utara (386-557 Masehi). Balada Mulan ditranskripsi dalam Catatan Musik Lama dan Baru (Gǔjīn Yuèlù) pada abad ke-6. Namun teks asli tersebut sudah punah, dan yang masih ada sampai saat ini adalah teks puisi dari antologi abad ke-11 atau ke-12 berjudul Koleksi Biru Musik (Yuèfǔshī), karya Guo Maoqian.

Kisah Mulan kembali muncul pada akhir era Dinasti Ming (1368-1644). Dramawan bernama Xu Wei membuat drama berjudul “The Female Mulan” atau “The Heroine Mulan Goes to War in Her Father’s Place” pada 1593. Karakter Mulan juga kemudian masuk ke dalam novel sejarah berjudul “Sui-Tang Romance” karya Chu Renhuo pada abad ke-17, di awal Dinasti Qing. Kisahnya yang turun-temurun dalam karya sastra Tiongkok menjadikan sosok Mulan sebagai legenda yang tertanam kuat di benak masyarakat dari generasi ke generasi.

Nama “Mulan” sendiri dalam bahasa Mandarin berarti magnolia. Berbagai versi cerita menyebutkan nama keluarga yang berbeda-beda. Misalnya menurut History of Ming, nama keluarga Mulan adalah Zhu, sementara History of Qing menyebutkan Wei. Namun Hua (Huā; ‘bunga’) sebagai nama keluarga Mulan di drama Xu Wei menjadi yang paling populer bagi kalangan umum.

Meski memiliki berbagai versi cerita dari masa ke masa, alur kisah Mulan selalu memiliki inti yang sama. Balada Mulan sendiri diawali Mulan yang duduk di alat tenunnya dengan cemas karena adanya perintah yang mewajibkan seorang lelaki dari tiap keluarga untuk pergi berperang dan mempertahankan Tiongkok dari penjajah. Karena khawatir dengan ayahnya yang sudah tua dan lemah, serta adik laki-lakinya yang masih kecil, Mulan memutuskan untuk menyamar menjadi pria dan maju dalam pertempuran dengan membawa pedang warisan turun-temurun keluarganya.

Mulan menjadi tentara Tiongkok yang hebat dengan keterampilan seni bela diri, pedang, serta memanahnya. Alkisah setelah 10-12 tahun di medan perang, para tentara kembali dan diberikan penghargaan. Namun Mulan menolak hadiah dari Kaisar dan hanya meminta seekor unta untuk membawanya pulang. Mulan kembali berkumpul dengan keluarga yang dicintainya, lalu pergi menemui teman-temannya sesama prajurit yang terkejut mengetahui bahwa Mulan selama ini adalah seorang wanita.

Legenda mengisahkan bahwa selama masa perang, Mulan bertemu seorang perwira yang umumnya disebut Jin Yong lalu jatuh cinta padanya. Setelah Jin Yong mengetahui Mulan adalah seorang wanita, mereka menjadi semakin dekat dan bahkan banyak versi cerita menyebutkan bahwa Mulan dan Jin Yong berencana untuk menikah.

Ada sedikit perbedaan dalam versi “Sui-Tang Romance” karya Chu Renhuo pada 1695 dimana kisah Mulan justru berakhir dengan tragis. Ketika Mulan kembali pulang ke keluarganya, dia menemukan bahwa orang tuanya telah pindah tempat tinggal. Ayahnya ternyata telah lama meninggal dan ibunya menikah lagi dengan seorang pria bernama Wei. Keadaan semakin memburuk ketika Mulan dipanggil oleh raja dari pasukan musuh dan diminta untuk menjadi selirnya. Kesedihan mendalam serta penderitaan akibat trauma perang membuat Mulan akhirnya lebih memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Dikisahkan bahwa kata-kata terakhir Mulan adalah,

“Saya seorang gadis, saya telah melalui perang dan telah melakukan cukup banyak. Saya sekarang ingin bersama ayah saya.”

 

Legenda Mulan di Tiongkok: Nyata atau Fiksi?

Masih diragukan apakah sosok Mulan sungguh nyata atau hanya legenda. Sejarah Mulan muncul di abad-4 atau 5 ketika Cina berjuang di bawah invasi kelompok etnis nomaden dan orang barbar. Perang pecah dengan mengerikan dan berlangsung lebih dari 3 abad, berdampak pada seluruh bagian Kekaisaran Tiongkok. Diciptakannya kisah kepahlawanan wanita ini merupakan sebuah fenomena yang menginspirasi para tentara Tiongkok untuk tidak menyerah dan terus berjuang.

Hingga bertahun-tahun berikutnya, para seniman Tiongkok masih seringkali menghidupkan kembali legenda Mulan di masa-masa sulit untuk memberikan harapan dan semangat pada rakyat.  Misalkan saja pada tahun 1850, saat novel karya Zhang Shaoxian berjudul “Fierce and Filial” diterbitkan ketika Dinasti Qing terancam oleh konflik internal dan pengacau asing.

Para sejarawan menyelidiki apakah Hua Mulan merupakan sosok nyata atau hanya figur mitos rakyat Tiongkok. Sejauh ini memang tidak ditemukan bukti historis bahwa Mulan benar-benar kisah nyata. Namun pejuang dan pemimpin wanita dalam pasukan militer memang memainkan peran besar dalam sejarah Tiongkok kuno. Seperti saat periode perang negara-negara Tiongkok sejak 475-211 SM, Sunzi sang kepala komandan militer negara Wu melatih 180 wanita kerajaan untuk mempertahankan pengaruh militer dan politik di negara-negara sekitarnya. Ada juga kisah Putri Zhao dari Pingyang di abad ke-7 yang memimpin pasukan Tiongkok meraih kemenangan sehingga membuat ayahnya berhasil menjadi kaisar dan mendirikan Dinasti Tang. Sang putri adalah satu-satunya wanita di masa itu yang menerima penghormatan pemakaman militer saat kematiannya. Kemudian selama era Kejayaan Qing (1683-1839), buku-buku bertemakan wanita perkasa, baik fiksi maupun non-fiksi, melimpah di Tiongkok.

Pengakuan akan figur wanita yang kuat dalam sejarah dan cerita rakyat Tiongkok ini menunjukkan kemampuan wanita untuk turut berjuang di luar peranan domestik tradisional seperti yang selama ini masih menjadi stereotip luas. Kisah Mulan sendiri telah menjadi inspirasi bagi kaum wanita di segala jenjang usia, dan bahkan “Mulan” menjadi nama sebuah kawah di planet Venus. Kita juga bisa menemukan berbagai literatur dan patung yang menggambarkan dirinya di berbagai tempat, tidak hanya di Tiongkok namun juga di negara-negara lain.

Terlepas dari apakah Mulan merupakan kisah nyata atau bukan, film live-action dari Disney yang akan tayang di akhir bulan Maret ini disebut-sebut memiliki alur yang lebih dramatis ketimbang versi animasinya, dengan menampilkan berbagai detail yang lebih dekat dengan kisah asli Hua Mulan dalam budaya Tiongkok.

Jadi, bagaimana? Tertarik untuk menyelami peradaban Tiongkok kuno lewat perspektif Hua Mulan versi Liu Yifei?

Sumber

https://www.ancient-origins.net/history-famous-people/ballad-hua-mulan-legendary-warrior-woman-who-brought-hope-china-005084

https://internchina.com/the-legend-of-mulan/

  3261 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts