Mabuk Organisasi: Kenali Overproductive! Push your limit, know your need.

 

Memasuki perkuliahan, bekerja dan berorganisasi adalah hal yang membuat saya jadi berpikir keras dalam membagi waktu agar tidak ada kegiatan yang terbengkalai. 

Dengan status sebagai seorang pekerja sekaligus mahasiswa semester awal nyatanya membuat saya masih banyak memiliki waktu luang, tak puas akan hal tersebut, saat itulah saya mendaftar untuk menjadi seorang volunteer di sebuah komunitas di bidang pendidikan dan masyarakat. Tak hanya satu, namun dua komunitas sekaligus, yakni di Bali dan Jakarta.

Sebagai seorang mahasiswa baru yang terjun di dunia organisasi membuat saya memiliki semangat yang menggebu-gebu, padahal dulunya saya hanya seorang siswa yang hanya tau tugasnya hanya belajar di kelas. 

Management waktu yang saya miliki terbilang cukup baik sehingga membuat saya memutuskan untuk ikut organisasi di Fakultas, menjadi relawan himpunan. Saya mulai merasa akan sangat bosan jika hanya diam dan menjadi ketagihan untuk produktif.

Kesalahan awal ada pada mindset. Saya berpikir bahwa saya dapat menghandle segala sesuatu dengan baik, tetapi ternyata salah. Organisasi adalah kegiatan yang tidak terduga, to-do-list yang telah disusun jauh-jauh hari hancur berantakan karena perubahan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Beberapa tugas dan pekerjaan menjadi terbengkalai, bahkan untuk membaca pesan WhatsApp-nya pun tidak ada waktu luang lagi. Underpressure tentunya, stres menjadi dampaknya, tetapi saya harus terus berusaha mengerjakan yang belum terlampau hancur. Prioritas berubah 180 derajat. Segala kelebihan yang saya ceritakan ketika wawancara seolah menjadi kebohongan. 

Jangan sampai terlalu asik menikmati "kegiatan", hingga lupa batasan diri sehingga mengacaukan kinerja "baik" yang telah dimiliki sebelumnya. Untuk itu, pentingnya mengetahui bagaimana ciri-ciri dan dampak produktivitas mulai berubah ke arah negatif ala Dewa Ayu Srinadi, yaitu:  1. Tidak mempunyai cukup waktu untuk beristirahat  2. Tidak mempunyai waktu me-time 3. Sering double job sekali waktu sehingga memaksakan diri memecah konsentrasi 4. Tidak maksimal hingga pekerjaan lain terbengkalai  5. Tertekan 6. Merasa bersalah karena tidak memenuhi tanggung jawab

Bagaimana caranya menghindari Overproductive? Berikut merupakan tips and trick untuk menghindari maupun menanggulangi Overproductive jika sudah terlanjur mengalaminya, antara lain: 1. Kenali kebutuhan dirimu; mengetahui dengan jelas apa tujuan kamu mengikuti kegiatan tersebut.  2. Sesuaikan kegiatan yang diikuti dengan minat dan bakat sehingga berdampak lebih baik. 3. Batasi kegiatan dan jangan rakus mencoba segala hal karena pasti ada kemungkinan jadwal yang telah kamu susun berubah. 4. Ikuti satu atau dua kegiatan saja dan berfokus disana.  5. Jika sudah terlanjur dan benar-benar kewalahan, lebih baik katakan dan berhenti. Jangan memaksakan diri dengan berpikir kamu dapat menghandle segalanya. 

Semoga siapapun yang merasa sedang berada pada tahap kecanduan organisasi dapat segera mengenali hal tersebut untuk menghindari dampak negatifnya. Dan bagi yang telah mengalami overproductive segera keluar dan kembali menjadi produktif ke arah yang positif. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Semoga bermanfaat

 

Cr picture: google

  71 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts