Mengenal Strategi Marketing Mixue

Akhir-akhir ini sedang viral di sosial media, brand es krim Mixue telah mendirikan banyak cabang di Indonesia. Mixue, sebuah perusahaan franchise asal China yang menawarkan es krim dan berbagai minuman seperti bubble tea, fruit tea, milkshake. Anda akan sangat mudah menemukan outlet Mixue, bahkan di gang kecil sekalipun. Rasa yang lezat serta harga yang ramah di kantong menjadikan brand tersebut digemari oleh kalangan masyarakat. Lantas, apakah hanya kedua hal tersebut yang menyebabkan Mixue menjadi populer di pasar Indonesia? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai strategi marketing yang diterapkan oleh Mixue.

1. Harga Terjangkau

Apabila dibandingkan dengan kompetitornya, harga yang ditawarkan oleh Mixue relatif lebih rendah atau kompetitif. Meskipun demikian, kualitas dari produk, packaging, serta desain outlet tetap menarik sehingga variabel pendukung ini membuat Mixue tidak hanya terjangkau (affordable), namun juga layak untuk dibeli.

2. Kekuatan dalam Rantai Pasok

Mixue membangun keunggulan dalam supply chain management, salah satu aspek yang sangat sulit diikuti oleh competitor lain. Dimulai dari jumlah cabangnya yang sangat banyak, pembelian dalam skala besar mengakibatkan harga bahan baku menjadi murah. Mixue dapat menekan cost untuk pengiriman produk dengan harga terjangkau untuk market yang sangat luas. Mixue juga memastikan bahan baku yang mereka gunakan selalu dalam keadaan paling segar ketika diterima oleh outlet-outlet mereka sehingga memudahkan Mixue untuk menyajikan produk dengan standar kualitas terbaik ke costumer. Selain itu, Mixue memiliki kemampuan membangun sistem supply chain management yang sangat baik. 

3. Target Pasar Menengah Ke Bawah

Dengan menerapkan strategi harga yang murah, Mixue menyasar target pasar menengah ke bawah yang merupakan mayoritas dari populasi di Indonesia saat ini. Kebanyakan pelanggan Mixue berasal dari golongan pelajar dan pekerja. Oleh karena itu, penjualan Mixue di Indonesia meraup target pasar yang besar sehingga menghasilkan keuntungan yang besar pula.

4. Menjalin Kemitraan

Memberikan lisensi merek (kemitraan) secara individual maupun corporate merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk memperluas penjualan dengan cepat dan banyak. Dengan menjalin kemitraan, Mixue dapat menggarap market yang sangat besar dari berbagai kalangan di berbagai daerah, terutama dengan biaya kemitraan yang masih tergolong standar.

5. Jingle Marketing

Mixue menggunakan jingle yg lucu sebagai audio sensory marketing. Jingle biasanya diputar di setiap outlet mereka secara berulang-ulang untuk meningkatkan ingatan brand pada konsumennya. Jingle terbukti menjadi salah satu alat marketing yang dapat membantu sebuah brand dikenal dan diingat oleh masyarakat dari tahun ke tahun.

6. Mengandalkan Area Padat

Mixue menggunakan metode “Trading Area” yaitu memanfaatkan daerah yang padat dengan memasarkan bisnisnya pada kota kecil dan daerah pendidikan seperti sekolah dan universitas. Hal ini sukses membuat Mixue lebih mudah dikenal sebagai sebuah produk yang ditujukan untuk masyarakat golongan menengah kebawah. 

7. Terus Melakukan Inovasi

Mixue terus berinovasi dengan menciptakan menu-menu dan promo baru agar dapat bersaing dan menarik perhatian serta minat pelanggan. Hasil riset yang dilakukan terhadap kompetitor akan dikreasikan dengan keunikan Mixue itu sendiri. Inovasi tersebut membuat Mixue perlahan-lahan tumbuh menjadi perusahaan besar dengan keuntungan bersih mencapai $800 juta.

Itulah beberapa strategi marketing yang diterapkan oleh Mixue. Sobat OSC juga dapat menerapkan tips-tips tersebut agar lebih unggul dalam bidang wirausaha. Semoga bermanfaat.

  5521 Views    Likes  

Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

previous post

Menjadi Raksasa di Udara, Yuk Ketahui Lebih Banyak Fakta Tentang Pesawat Terbang
Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

next post

Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

related posts