Pemuda sebagai pengendali lokomotif menuju indonesia emas 2045

Pembelajaran dalam pendidikan merupakan sebuah proses adanya interaksi yang terjalin secara inten dan terarah guna mencapai tujuan yang telah disusun. Agar pelaksanaan pada suatu proses pembelajaran berjalan dengan baik terlihat dari efektifitas dan keberhasilan pada proses interaksi dari berbagai komponen yang terlibat dalam pembelajaran. Interaksi antar komponen pembelajaran antara lain interaksi antara guru dan siswa ataupun siswa dengan siswa (Putra, Irwan & Vionanda, 2012). Bukan pendidikan namanya jika tidak mampu membawa perubahan, dengan kata lain sistem pendidikan dikehendaki untuk menciptakan angin segar perubahan manusia kepada arah yang lebih menjamin kepemimpinan hidupnya. Tepat pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo megumumkan bahwa Indonesia saat ini terdampak virus Covid-19. Teknologi yang dahulu sering dikenal dengan dua sisi mata pisau tajam, kini mulai terkikis. Hampir selama masa pandemi Covid-19 manusia di seluruh belahan bumi menjalankan aktivitas kehidupannya mendadak harus berpangku tangan pada sistem komputasi dan digital selama masa new normal ini.

 

Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, tapi ditambah dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Aktivitas ini harus dilakukan dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan kerap mencuci tangan. Kondisi ini akan mendorong manusia untuk berupaya memerdekakan dirinya dalam belajar. Berkaitan dengan fakta yang ada, pembelajaran daring bagi pendidikan di Indonesia menjadi satu-satunya cara alternatif yang paling bisa saya tempuh dalam merealisasikan pembelajaran sebagaimana mestinya. Mengingat menghentikan kegiatan pembelajaran hingga waktu yang masih belum bisa saya pastikan bukan merupakan solusi. Inilah tantangan bagi seluruh masyarakat dunia, termasuk pendidikan di Indonesia. (Sasongko:2020). Sehubungan dengan apa yang terjadi, hal itu tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk bersinergi mencerdaskan anak bangsa. Dari pendidikan yang berkualitas maka akan tercipta generasi penerus yang berkualitas pula.

 

Menurut pemantauan UNESCO, 191 negara telah menerapkan lockdown secara nasional dan 5 negara lainnya telah menerapkan penutupan lokal, yang berimbas pada sesayar 98,4 persen populasi siswa dunia. (UNESCO:2020) ini artinya masa pandemi ini sangat berpengaruh khususnya dalam dunia pendidikan yang mengharuskan untuk selalu adanya interaksi. Dimasa pandemi semua orang harus ikut terlibat, pandemi tidak akan selesai jika hanya dari satu golongan saja, tetapi peran pemuda terkhusus generasi milenial memiliki potensi dampak tercepat dalam membangun SDM yang unggul. Karena sejarah Indonesia adalah sejarah pemuda, bentukan tanah air yang berasal dari bentukan pemuda, seperti peran pemuda dalam kemerdekaan.

Pertama Sumpah Pemuda tak pernah lekang dari ingatan bahwa Sumpah Pemuda sebagai momentum persatuan kesadaran nasional dari penjuru nusantara yang akhirnya memantapkan perjuangan nasional meraih kemerdekaan, kedua peristiwa rengasdengklok kata-kata sekumpulan pemuda yang mendesak Ir. Soekarno segera memproklamirkan kemerdekaan, ketiga reformasi 1998 disaat pemuda secara serentak bergerak berhasil menumbangkan era kepemimpinan dan melahirkan harapan-harapan baru. Tanpa pemuda tidak akan pernah terbentuk sebuah negeri bernama Indonesia. Pemuda adalah paket komplit kemajuan bangsa Indonesia yang sedang dinanti-nantikan, pemuda sebagai ujung tombak pergerakan yang menentukan masa depan bangsa. Generasi muda Indonesia diibaratkan seperti lilin yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, dari sabang hingga merauke, dalam artian harus selalu dijaga agar terus menyala menerangi Indonesia. Meski demikian, polemik malah justru datang dari program masa depan Indonesia. Pada tahun 2045, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menginjak pada usia kemerdekaan yang ke-100. Usia negara yang dipandang oleh sebagian pihak sebagai usia emas yang memiliki harapan suatu negara dapat mampu untuk mencapai tujuan dan keinginan rakyat menuju Indonesia yang lebih maju.

Presiden Indonesia, Joko Widodo dan wakil presiden, Ma’ruf Amin, mencanangkan tahun 2045 sebagai tahun ‘Indonesia Emas, negara Indonesia diharapkan mampu mencapai tujuan dan kesejahteraan, serta unggul dalam berbagai bidang. Tidak hanya itu di masa yang akan datang akan menjadi masa “Bonus Demografi” yang berarti kondisi ketika masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada masyarakat berusia nonproduktif. Usia produktif yang dimaksud rentang 15-64 tahun. Saya tengah menjemput era dimana pemuda hari ini yang akan memimpin dan dipimpin adalah pemuda sendiri yang tau Indonesia seperti apa yang ingin diciptakan untuk dihuni dan diperjuangkan, saya yang akan menentukan sendiri. Pemuda dituntut untuk mengambil peran strategis dalam menghadapi Indonesia Emas 2045. Pemuda sejatinya adalah aktor utama penerus bangsa, tanpa adanya pemuda, bangsa indonesia pasti akan kesulitan mengalami perubahan dan kemajuan. Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah. Pada awalnya proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka. Tetapi setelah pandemi datang, proses pembelajaran dilakukan dengan cara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) serta jaringan internet. Jika dilihat dari segi manfaat, pembelajaran dengan metode jarak jauh (PJJ) ini telah menjadikan proses pendidikan di Indonesia ke arah digitalisasi. Berbicara mengenai pemuda dan pendidikan dimasa new normal, pemuda dituntut untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara online, ini merujuk kepada surat edaran yang dikeluarkan oleh Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 mengenai pencegahan Covid-19 dalam satuan pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020.

Wabah virus Covid-19 ini diluar perhitungan perencanaan pembangunan negara manapun di dunia. Bencana yang tidak terlihat ini datang secara tiba-tiba dan tidak disangka. Dalam pandemi Covid-19 ternyata memberikan masalah yang kompleks bagi generasi muda Indonesia bahkan dunia. Masalah tersebut sangat beragam mulai dari mengganggu proses mengembangkan diri melalui pendidikan, kehilangannya kesempatan kerja serta pelatihan untuk mendapatkan keterampilan dan juga menghambat para generasi muda yang sedang berusaha untuk masuk dunia kerja atau bahkan berpindah pekerjaan. Disisi lain juga banyak menimbulkan hambatan. Bagi daerah pelosok yang mengalami kendala akses internet cukup sulit untuk dilakukan. Selain itu, proses belajar mengajar yang membutuhkan praktek secara langsung juga mengalami kendala karena seutuhnya pendidikan adalah untuk membuat cerdas generasi penerus bangsa, serta membentuk karakter bangsa yang berbudaya. Oleh karena itu, tantangan sebesar apapun harus bisa saya atasi dan menjadi tanggung jawab bersama. Semua orang dituntut untuk menjadi seorang guru yang bisa mendidik anak-anak penerus bangsa. “Siapa yang bertanggung jawab untuk hal itu? jawabannya adalah saya semua para pemuda generasi emas bangsa, bahwa pendidikan sesungguhnya bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga tanggung jawab semua unsur masyarakat. Masa pandemi ini memiliki hikmah untuk membuat gerakan para pemuda supaya semua orang turut aktif, agar proses pendidikan tidak terhenti meskipun banyak kendala.

 

Ketika banyak sekali hambatan yang terjadi, apakah para pemuda tidak bisa berbuat apaapa? Apakah para pemuda hanya melakukan kesibukannya dengan tugas yang diberikan oleh dosen atau guru masing-masing? Dan apakah ketika sudah menyelesaikan tugas dari dosen dan guru para pemuda hanya menonton puluhan film untuk mengisi waktu luangnya? Sangat disayangkan apabila para pemuda hanya melakukan hal-hal tersebut yang minim manfaatnya, di mana letak fungsi pemuda yang katanya memiliki peran besar bagi perubahan kemajuan suatu bangsa. Menghadapi era new normal saat ini, peran pemuda tentu sangat dibutuhkan dalam berbagai hal terutama dalam hal pendidikan, pemuda masa kini merupakan harapan besar bangsa Indonesia. Meskipun saya sedang menghadapi pandemi Covid-19, hal itu tidak boleh dijadikan alasan untuk bermalas-malasan, gunakan waktu untuk dirumah dengan melakukan kegiatan yang produktif.

Generasi muda saat ini sudah paham dengan teknologi digital, ini bisa saya manfaatkan sebagai pemuda untuk memberikan edukasi kepada masyarakat secara nyata, mulai dari edukasi mengenai Covid-19 dilingkungan masyarakat dengan memberikan penyuluhan disetiap desa melalui pesan siaran yang dapat diteruskan terus menerus sehingga semua masyarakat baik kaum muda maupun tua bisa membacanya. Pemuda juga bisa memberikan pemahaman tentang ilmu pengetahuan kepada anak-anak kurang mampu yang memiliki keterbatasan secara ekonomi untuk mengikuti proses belajar daring agar anak-anak tersebut tidak tertinggal pelajaran dengan cara membuat sebuah komunitas belajar desa yang nantinya para pemuda akan menjadi guru bagi mereka, pelaksanannya harus tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Para pemuda juga bisa mengembangkan pemahamannya dengan mengikuti berbagai webinar yang diadakan oleh berbagai komunitas, maupun lembaga pendidikan lainnya, serta para pemuda harus mampu menangkal berita-berita hoax yang tentu dapat memecah belah bangsa Indonesia.

“Beri aku seribu orang tua, maka kucabut semeru dan akarnya. Beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Dari kutipan Ir.Soekarno tersebut sudah sangat jelas menunjukan bahwa pemuda sejak dari dulu sangat berpengaruh terhadap suatu bangsa, yaitu memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pemuda saat ini juga tentu sangat berpengaruh dalam hal kemerdekaan, mungkin saya bingung dan bertanya-tanya, dalam hal kemerdekaan seperti apa peran pemuda dimasa sekarang? Pemuda sangat berpengaruh terutama dimasa transisi seperti sekarang dari normal ke new normal. Pemuda saat ini harus memiliki kemampuan intelektual yang dapat bersaing global, kemampuan intelektual tersebut tentu akan didapatkan jika pemuda Indonesia rajin membaca dan mengasah pemikiran mereka secara kritis sehingga pemuda akan bertindak secara terarah, berinteraksi secara efisien dan berpikir secara bermakna. Pemuda juga harus memiliki pendidikan yang berkualitas dan mempunyai jiwa kepemimpinan. Hal tersebut dapat diraih dengan cara memanfaatkan serta memaksimalkan fasilitas pendidikan yang ada, baik yang diberikan oleh pemerintah maupun cara lainnya. Dalam hal kepemimpinan juga para pemuda harus dilatih dari sekarang dengan cara memberanikan diri dalam menghadapi segala hal, selama hal tersebut baik, aktif berorganisasi dan aktif berperan dalam kehidupan bermasyarakat, dari hal tersebut maka akan tercipta para pemuda yang memiliki kepercayaan diri, bersikap tegas, bertanggung jawab dan bisa saling menghargai perbedaan.

Peran pemuda ini lah yang harus diperkuat dan diarahkan melalui implementasi nilai-nilai edukasi dan pancasila, sehingga nantinya akan tercipta generasi muda yang memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni dan memiliki ideologi kebangsaan yang baik, dengan demikian para pemuda sebagai generasi emas bangsa harus bisa menjalankan peran-peran tersebut dan mampu mempertahankannya guna menuju Negara Indonesia yang maju dan berkelanjutan. Karena sebuah permasalahan tidak datang hanya satu kali, melainkan berkali-kali sehingga nantinya akan tercipta suatu keseimbangan dalam suatu bangsa. Oleh karena itu peran pemuda sangat penting dan dibutuhkan serta berpengaruh besar terhadap kendali lokomotif masa depan bangsa. Pemuda Indonesia harus bersifat kompetitif. Maka dari itu para pemuda akan mampu membawa bangsa Indonesia untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Yang terpenting mentalitas dalam diri pemuda, memulai dari diri sendiri untuk mencoba hal baru, karena saya tidak akan tahu, berhasil atau tidaknya sebelum saya mencoba, disinilah pentingnya kesadaran untuk mau berprogres.

Di era new normal yang serba mengandalkan hal-hal digital tanpa disadari justru lebih efektif dan efisien untuk saya bergerak, tanpa perlu berpindah tempat, tidak perlu menghabiskan banyak biaya, serta waktunya yang lebih luang, karena dengan adanya pandemi ini kegiatan lebih sedikit, yang membuat pemuda justru dapat menjadi lebih banyak berinovasi. Inovasi tidak perlu harus membuat hal yang baru, tetapi inovasi ialah membuat hal yang lebih baik dari yang sebelumnya. Sudah sepantasnya, sebagai generasi muda mampu memberikan inovasi kreatif, kontribusi nyata, dan karyanya untuk membangun negeri. Karena, kualitas pemuda saat ini akan menjadi penentu tercapainya Indonesia Emas di tahun 2045. Mungkin ada pepatah jawa yang mengatakan “alon-alon seng penting klakon” saat ini harus diganti dengan langkahlangkah “maju tak gentar”. Pemuda yang harus saling bersinergi, bergandengan tangan, bergantian mengisi peran dalam hari-hari kemerdekaan bangsa. Peran pemuda di masa pandemi saat ini sangat menentukan nasib bangsanya di masa depan. Dengan kondisi saat ini yang memaksa manusia di seluruh dunia melakukan aktivitas dengan bergantung pada sistem digital termasuk kegiatan pendidikan, tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk para pemuda. Hal tersebut juga memiliki keuntungan, dimana banyak waktu luang dirumah yang dapat dimanfaatkan untuk memunculkan inovasi dan karya baru untuk dapat membantu perkembangan bangsanya.

Maka dari itu menurut saya, peran pemuda sangat dibutuhkan di era new normal saat ini terutama dalam kemajuan pendidikan suatu bangsa kearah yang lebih baik dengan peran istimewa pemuda yang ambisi, inovasi serta kreatif menjadi tidak terbatas dalam sebuah keterbatasan karena pemuda adalah sepucuk surat bagi masa depan agar terciptanya rel sejarah negara Indonesia sebagai pemimpin arah kendali lokomotif kemajuan bangsa menuju generasi emas 2045. Lembaran-lembaran putih disejarah menanti untuk ditulis kembali oleh peran dan gerak pemuda selanjutnya, karena Indonesia butuh pemuda, dan semua dimulai dari hari ini!

  215 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts