Pengalaman Mendapat Beasiswa OSC 2019

Hai, Sobat OSC!?

 

     Kenalin, namaku Amanda Aurellie Utami. Aku berasal dari SMA Negeri 1 Palembang. Aku adalah salah satu dari 20 peraih beasiswa OSC MEDCOM 2019 di Telkom University dengan jurusan sistem informasi.?

 

     Hari ini, aku ingin berbagi pengalaman aku saat mengikuti tes seleksi beasiswa OSC MEDCOM 2019. Aku bakal ceritain dari awal gimana aku tahu tentang beasiswa ini, pengalaman tes online, tes berkas, tes offline, hingga awarding night! ?Namun sebelum itu, kalau setelah membaca artikel ini dan menurut kalian artikel ini bermanfaat, aku harap kalian tekan tombol like ya~ Lets get started!?

??

28 Oktober 2019. ?Hari itu aku dikasih tau sama chairmate?-ku kalau ada beasiswa untuk Telkom University, dia bilang kalau yang menyelenggarakan beasiswa itu adalah Medcom.id. Denger kabar itu, aku seneng banget karena akhir-akhir itu aku lagi ?research ?ptn dan pts mana aja yang jurusan sistem informasinya sudah berakreditasi 'A' dan Tel-U adalah salah satunya!

?

30 Oktober 2019. ?Aku mendaftarkan diri di website ini ( osc.medcom.id ). Aku mengisi seluruh biodata yang diperlukan, memilih universitas yang diminati, 2 jurusan pilihan dan melampirkan foto 3x4 yang di foto dengan kamera hp karena waktu itu sekolahku belum kasih file jpg, hehe. Alhamdulillah gak ada kendala saat pendaftaran.

??

5 November 2019. ?Pendaftaran ditutup.

?

8 November 2019. ?Kategori tes online dibagikan di Instagram OSC MEDCOM (@osc_medcom). Materi untuk peserta yang mengikuti tes Tel-U itu Matematika, Fisika, TPA, Bahasa Inggris 1, Bahasa Inggris 2 (untuk bahasa inggris 1 dan 2 aku rasa sama aja tapi kalo 1 itu kalo di TOEFL lebih kayak ?Writting Test? dan 2 lebih kayak Reading Test gitu)

?

But, perlu digaris bawahi kalau aku belajar bukan H-1 tes online ya... melainkan sehari setelah pendaftaran. Aku waktu itu searching kategori tes tahun lalu dan materinya masih sama. Selama satu minggu aku mempelajari materi UN Matematika dan Fisika 3 tahun kebelakang, TPA ku pelajari dari internet dan buku STAN, dan untuk Bahasa Inggris karena aku les ambil TOEFL class jadi aku gak belajar lagi dirumah. Karena aku daftar pas menjelang penutupan, sejujurnya 1 minggu bukan waktu yang cukup tapi aku berusaha untuk memaksimalkan diri supaya gak menyesal di hari-H.

 

??9 November 2019. ?Tes tahap 1 diselenggarakan diseluruh Indonesia secara online. Di tes online ini 21 universitas dibagi menjadi 2 kloter yaitu kloter pertama (jam 10.00-12.00) dan kloter dua (jam 13.00-15.00). Pengerjaan soal dapat dilakukan di PC/Hp ntapi disaranin untuk menggunakan PC. Disarankan juga login 10-15 menit sebelum tes dimulai.

 

Kebetulan karena Tel-U mendapat kloter kedua, paginya aku masih bisa belajar untuk mereview apa yang sudah aku pelajari. Saat tes online aku menggunakan PC dengan wifi yang aku sambungkan dari Hp. Buat yang penasaran bentuk soal apa aja yang keluar sewaktu aku tes, aku bakal bahas diartikel yang lain ya. Oh ya, setiap mata pelajaran terdiri dari 10 soal yang artinya total keseluruhan soal adalah 50 soal dengan waktu pengerjaan 120 menit. Setiap mata pelajaran yang sudah diselesaikan tidak bisa kembali lagi ya. Contohnya, slide pertama adalah mapel matematika. Kalian diwajibkan untuk mengisi 10 soal dengan baik dengan benar dan pastikan jawaban kalian karena kalau kalian sudah beralih slide selanjutnya, artinya kalian tidak bisa lagi membuka/merubah jawaban dari 10 soal sebelumnya. Dan yang terpenting, dalam tes ini yang dinilai adalah ketepatan dan kecepatan waktu pengerjaan. Waktu tes online itu, aku mengerjakan 50 soal dalam waktu kurang lebih 80 menit. Jadi masih tersisa 40 menit lagi dan buru-buru aku selesaikan karena kecepatan pengerjaan juga jadi penaliannya.

 

13 November 2019. Pengumuman peserta yang lolos tes tahap 1. Dari ribuan peserta yang ikut tes, hanya 150 peserta dari setiap universitas yang berhak untuk lanjut ke tahap selanjutnya. Kalau gak salah pengumumannya sekitar jam 15.00, tepat setelah aku pulang sekolah. Seharian itu aku deg-degan banget, berfikir apa mungkin bisa lolos dengan jumlah pendaftar yang relatif banyak yaitu sekitar 13.300 an. Jam menunjukkan pukul 3.15, dengan cepat aku buka website osc.medcom.id dan ternyata aku lolos seleksi tahap satu. Alhamdulillah, seneng banget sih waktu itu. Tapi perjalanan masih panjang karena masih ada dua tahapan tes yang harus aku lewati.

 

14 November 2019. Tes tahap kedua yaitu seleksi pengumpulan berkas. Di tahap ini, ada banyak sekali berkas-berkas yang perlu dikumpulkan dalam kurun waktu 1 minggu. Berkas yang perlu dikumpul adalah : 1.) Pas Foto 3x4, 2.) Surat Keterangan Berkelakuan Baik (dari sekolah bagi yang belum punya KTP dan kepolisian bagi yang sudah punya KTP), 3.) Surat Pengantar (dari sekolah), 4.) SKHUN SMP, 5.) Rapot kelas 10 dan 11, 6.) Kartu Keluarga dan Kartu Pelajar, 7.) Surat Keterangan Bebas Narkoba (dari kepolisian), 8.) Surat Bebas Buta Warna (dari dokter), 9.) Sertifikat/Piagam Penghargaan, dan 10.) Formulir Peserta OSC 2019. Semua berkas di scan dan diconvert dalam bentuk pdf/file lalu di zipped folder.

 

Sedikit tips dari aku untuk bagian sertifikat, kumpulkan seluruh sertifikat yang kalian punya ya. Menurut aku sangat mempengaruhi penilaian jika dilihat prestasimu sejak dini. Waktu itu aku mengumpulkan beberapa sertifikat seperti sertifikat pramuka (SD, SMP, SMA) dapat diartikan kamu aktif dalam beroganisasi, 2 sertifikat sempoa (SD), 3 sertifikat bahasa inggris (SMP), sertifikat TOEFL (score:520), sertifikat seni suara ( jabatan : humas), sertifikat peserta lomba OSN (SMP), dll. Jadi jangan sungkan untuk mengumpulkan semua sertifikat kamu ya!

 

22 November 2019. Tes seleksi berkas tahap 2 ditutup.

 

12 Desember 2019. Pengumuman tes seleksi berkas tahap 2. Dari 150 dipilih 70 peserta untuk melanjutkan tes selanjutnya dan ada 80 peserta yang gugur di tes. Alhamdulillah aku adalah salah satu dari 70 peserta yang bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya.

 

Tes tahap 3 adalah tes offline, dimana seluruh peserta yang lolos diwajibkan untuk melakukan tes langsung di Jakarta. Untuk materi tes yang diujikan tergantung pada universitas masing-masing. Materi yang diujikan yaitu tes tertulis (seperti waktu tes online) dan tes wawancara (menggunakan bahasa inggris/indonesia tergantung univ masing-masing). Beruntungnya aku tes offline untuk Telkom University hanyalah tes wawancara (dengan bahasa indonesia) yang diumumkan 2 hari sebelum hari tes offline. Peserta juga dihimbau untuk membawa alat tulis, minuman, obat pribadi, fotokopi berkas yang telah disubmit sebelumnya, seragam putih abu-abu dan batik sekolah, serta gunakan sepatu yang nyaman.

 

19 November 2019. Ini adalah hari penentuan apakah aku berhak mendapatkan beasiswa atau nggak. Gugup? Pasti. Takut? Banget, takut mengecewakan ortu dan keluarga karena berharap sama aku. Tapi gimana pun tetep seneng karena bisa sampe sejauh ini. Untuk mempersingkat cerita aku bakal buat poin-poin apa aja yang aku lakuin selama tes disana tepat di Velodrome Jakarta.

 

+ Sampe di Velodrome jam 5.50, keadaan disana sudah ramai dipenuhi para peserta OSC. Terus aku ngumpul sama temen-temen yang ambil Tel-U juga sembari menunggu waktu registrasi.

+ Sekitar 6.45, regitrasi ulang dengan membawa surat undangan yang sudah diberi ke panitia di stand univ masing-masing.

+ Setelah itu masuk ke dalam dan duduk di ruangan univ masing-masing. Ruangannya bukan ruang tertutup melainkan ruang terbuka yang diberi sekat-sekat untuk membatasi univ satu dengan yang lain.

+ Sekitar jam 7.15  ada pengarahan oleh pihak Tel-U untuk mekanisme tes wawancara. Ada 4 kursi dengan pewawancara masing-masing. 1 Peserta akan diwawancara oleh 1 pewawancara dan akan digilir secara bergantian. Waktu wawancara pun relatif singkat yaitu 10-15 menit saja. Untuk pertanyaan apa aja yang ditanyakan, aku akan tulis di artikel lainnya bersama dengan materi soal tes online.

+ Setelah tes wawancara adalah free time. Jadi kita diperbolehkan untuk berkililing diseekitar sana, asal pada saat acara dimulai kembali kita harus ada ditempat.

+ Sekitar jam 12.00, break makan siang dan sholat.

+ Lalu sekitar 13.00, ada pertunjukkan dari beberapa universitas pemberi beasiswa seperti penampilan band dari universitas Uhamka dan paduan suara dari universitas Maranatha.

+ Sekitar jam 15.30, break sholat ashar lalu dilanjutkan free time.

+ Lalu sekitar jam 18.00, break kembali makan malam dan sholat maghrib.

+ Pukul 19.00 seluruh peserta berkumpul kembali untuk puncak acara yaitu Awarding Night! Seluruh ruangan dipenuhi dengan sorak sorai para peserta yang begitu antusias sekaligus gugup menantikan pengumuman pemenang beasiswa OSC MEDCOM2019. Ruangan yang redup dengan sorot lampu yang mendukung, menambah gugupnya aku waktu itu. Acara dibuka dengan meriah, kata sambutan diberikan oleh pihak medcom.id, dan beberapa rektor universitas.

+ Singkat cerita sesi terakhir yang paling ditunggu-tunggu yaitu pengumuman pemenang beasiswa OSC MEDCOM 2019 pun dimulai. Aku dan teman-temanku saling mendoakan yang terbaik dan memberi motivasi jika gagal disini bukan berarti perjuangan pun berhenti disini. Semua peserta hebat, sudah mampu mengalahkan ribuan peserta hingga berada di Awarding Night. Satu persatu universitas mengumumkan 20 peserta yang berhak mendapatkan beasiswa mulai dari universitas yang ada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makkasar, hingga Bali.

 

Pada saat giliran Tel-U yang mengumumkan 20 peserta peraih beasiswa, rasanya benar-benar gugup dan terus berdoa supaya mendapat yang terbaik. Dan ternyata nama dan foto ditampilkan di big screen yang ada didepan. Iya, aku lolos menjadi salah satu peraih beasiswa OSC MEDCOM 2019. Bersyukur dan lega sekali, rasanya senang bercampur sedih. Senang karena apa yang aku usahakan selama 2 bulan terakhir ini berbuah dengan manis, dan sedih untuk teman-temanku yang tidak terpilih sebagai 1 dari 20 peserta tersebut. Oh ya, kalau kalian baca ini aku ingin bilang kalau kalian semua hebat dan aku yakin ada banyak sekali kesempatan yang menanti kalian diluar sana. Percayalah!

 

Mungkin sekian saja cerita pengalamanku kali ini karena mungkin sudah terlalu panjang untuk dilanjutkan. Terimakasih untuk kalian yang sudah membaca artikel pertamaku ini. Aku doakan semoga kalian semua menjadi orang sukses dijalannya masing-masing! Aamiin....

 

Untuk para pejuang beasiswa OSC 2020, 2021, 2022, dan seterusnya, aku ucapakan good luck! Semoga usaha kalian berbuah manis, dan jangan pernah menyerah kalau kali ini kalian gagal. Karena yang terbaik bukan tentang siapa yang selalu berhasil, tapi tentang siapa yang terus bangkit walau beribu kali gagal.

 

Sedikit promosi, bagi yang ingin bertanya-tanya tentang OSC bisa dm di instagramku www.instagram.com/imndarl atau ke twitterku www.twitter.com/aaurellieu

 

Good night and see you next article!

  3274 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts