PENGARUH URUTAN KELAHIRAN DALAM PERKEMBANGAN KREATIVITAS PADA ANAK

Faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas salah satunya ialah urutan kelahiran dan urutan keluarga. Contohnya anak pertama cenderung lebih sering dipaksa atau ditekan untuk dapat selalu menyesuaikan diri dengan harapan orang tua, berbeda dari anak yang lahir kemudian (anak nomor dua, tiga, dan seterusnya) yang diberi kebebasan lebih untuk menjadi kreatif. Ketika posisi anak dalam urutan kelahiran merupakan kondisi yang ditentukan saat pembuahan mempunyai pengaruh mendasar terhadap perkembangan selanjutnya hal ini dikarenakan umumnya orang tua memiliki sikap kelakuan dan peran yang spesifik terhadap anak tunggal, anak tertua,  anak menengah, dan anak bungsu. Anak dari berbagai urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda.Perbedaan ini lebih menekankan lingkungan daripada bawaan.Anak yang lahir di tengah, lahir belakangan dan anak tunggal mungkin memiliki kreativitas yang tinggi dari pada anak pertama.Umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk menyesuaikan diri dengan harapan orangtua, tekanan ini lebih mendorong anak untuk menjadi anak yang penurut daripada pencipta.

Hal itu didukung dengan sikap orang tua yang mendidik anak pertamanya dengan harapan yang tinggi. Seorang anak menjadi lebih terbatas ketika ingin mengembangkan kemampuan bereksplorasinya, sedangkan mengembangkan kreativitas dapat berakar dari kemampuan untuk mencari inspirasi sebanyak-banyaknya, seorang individu yang sudah memiliki kemampuan tersebut di dalam dirinya merasa tidak terlalu kesulitan ketika dihadapkan dengan tantangan untuk mengembangkan kreativitasnya. Faktor lainnya ialah ketika anak-anak yang tumbuh dalam keluarga kecil cenderung lebih kreatif, daripada anak-anak yang tumbuh dari keluarga besar. Mengapa demikiran karena, secara keluarga besar mendidik anak-anak yang otoriter dan dalam kondisi sosial ekonomi yang buruk bermanfaat dapat menghambat perkembangan kreativitas kognitif. Keluarga yang sederhana cenderung lebih memiliki intensitas kedekatan lebih tinggi, memiliki waktu yang lebih banyak dilakukan bersama-sama, contohnya saja orang tua yang lebih memfokuskan untuk mendidik anaknya dengan kedekatan, hal itu membuat seorang anak menjadi lebih mudah memiliki kebebasan untuk bereksplorasi mengembangkan kreativitasnya. Berbeda dengan anak yang tumbuh dari keluarga besar, anak tersebut cenderung kurang memiliki kebebasan untuk bereksplorasi, serta orang tua yang lebih sedikit mempunyai waktu dirumah untuk melakukan pendekatan terhadap anak.

Tuntutan orang tua ini akan mendorong anak pertama menjadi anak yang penurut dan kurang kreatif sedangkan anak tunggal biasanya mempunyai kesempatan yang besar untuk menunjukkan dirinya dibandingkan anak dari keluarga besar. Birth Order atau konsep urutan kelahiran bukan didasarkan semata mata oleh nomor urutan kelahiran menurut Diagram keluarga melainkan yang lebih tepat berdasarkan persepsi psikologis yang terbentuk dari pengalaman seseorang di masa kecilnya terutama sejak ia berusia dua sampai lima tahun urutan kelahiran merupakan faktor nature lain yang mempengaruhi kreativitas. Hurlock mengatakan bawa anak tengah bungsu dan anak tunggal lebih kreatif dibandingkan anak pertama hal ini disebabkan karena anak pertama mengalami tekanan yang lebih besar untuk menyesuaikan diri dengan harapan orang tua dibandingkan anak anak yang lahir kemudian tekanan ini mengakibatkan anak cenderung menjadi conformer daripada creator.

Sampai saat ini tidak sedikit opini yang membandingkan banyak hal seperti kecil kreatifitas yang bisa dilihat dari urutan kelahiran. pola itu masih melekat dalam pemikiran banyak orang bahwa perilaku bisa diprediksi dari urutan keberapa anak itu lahir. saat ini di Era yang serba modern apapun bisa terjadi semua saling berkait berkaitan dan saling mempengaruhi semua memiliki peran sesuai porsinya masing masing sehingga tercipta banyak sekali perilaku positif dan negatif untuk mengurangi dunia semakin menawarkan kenyamanan maka perlu adanya setiap anak memiliki kekhawatiran bekal agar tetap bisa menyesuaikan perubahan jaman.

Ada anggapan bahwasannya stigma di masyarakat anak bungsu selalu dimanja oleh orang tua sehingga menjadikan anak kurang mandiri, tetapi hal itu tidak menutupkemungkinan bahwa seorang anak dapat menjadi lebih bebas untuk berekspresi mengembangkan kreativitasnya, karena telah diberikan akses kebebesan oleh orang tuanya, berbeda dengan anak yang pertama. Anak dengan urutan kelahiran yang berbeda berkecenderungan mempunyai karakteristik yang berbeda. anak pertama cenderung berperilaku secara matang karena hubungan dan orang orang dewasa dan harapan memikul tanggung jawab. Anak pertama juga dapat memiliki prestasi tinggi atau sangat tinggi karena tekanan dan harapan orang tua serta keinginan untuk memperoleh kembali perhatian orang tua bila ia merasa bahwa adik adiknya merebut perhatian orang tua dari dirinya.

Sedangkan anak tengah maupun bungsu lebih suka mencari persahabatan dengan teman teman sebayanya di luar rumah yang mengakibatkan penyesuaian sosial yang berguna untuk mengeksplorasi perkembangan kreativitasnya. Awalya, Alfred Adler menyiggung perihal pengaruh urutan kelahiran pada pembentukan sifat dasar seseorang yang akan menentukan nasibnya kelak. Menurut Adler (dalam Rahmat & Karyawati, 2013) urutan kelahiran memberika pengaruh social yang besar pada masa kanak-kanak. Meskipun memiliki orang tua yang sama dan hidup dalam satu rumah dengan saudara kandung, tidak berarti kita memiliki lingkungan social yang identik. Menjadi saudara yang lebih tua ataupun lebih mudah dan mendapat perhatian dan sikap yang berbeda membuat kondisi masa kanakkanak yang berbeda. Kondisi ini akan menentukan kepribadian seseorang. Menurut Adler ada 4 situasi yang berkaitan dengan urutan kelahiran, yaitu anak sulung (pertama), Anak tengah (kedua), Anak bungsu (terakhir), dan anak tunggal.

Anak sulung Anak sulung adalah ana tunggal hingga tia saat adiknya (anak kedua) hadir dalam keluarga. Ia menjadi anak sulung ketika perhatian dan perawatan. Perhatian dari orang tua itu cenderung membuat anak memiliki perasaan mendalam untuk menjadi superior atau kuat, kecemasanya tinggi dan terlalu dilindungi. (dalam alwisol, 2004) Anak sulung mulai menyadari bahwa ia tidak disayangi lagi dan berpikir itu terjadi karena kesalahannya sendiri. Ia menyesali diriya  dan merasa bersalah. Ia bertindak sangat berhati-hati untuk tidak menyinggung perasaan orang disekelilingnya agar tidak sampai kehilangan lagi kasih sayang orang tuanya. Ia berkembang menjadi sosok yang cenderung mengalah (Hadibroto & dkk, 2003). Peristiwa itu mengubah situasi (dari monopoli perhatian orang tua, menjadi harus berbagi dan menjadi orang kedua sebah adiknya) dan mengubah cara pandangya terhadap dunia. Anak tengah Anak kedua, orang yang menjadi penyebab kehebohan/pergolakan dalam kehidupa anak pertama, selain juga membuat situasi menjadi unik.Mereka tidak pernah memiliki pengalaman berkuasa seperti yang dialami oleh anak pertama.Jadi, meskipun terjadi penambahan saudara, anak kedua tidak menderita perasaan “diturunkan tahta”. Selain itu orang tua biasanya memiliki perubahan sikap dan cara dalam mengasuh bayi pertama, orang tua biasanya idak sepeduli dan secemas seperti kepada anak pertama, mereka lebih santai dalam menghadapi anak kedua. Anak bungsu, Dari orang tua kadang-kadang Nampak seakan-akan ada hak istimewa kepada anak bungsu, yaitu apabila orang tu itu mempunyai banyak anak sehingga Nampak status ekonomi sosialnya menurun. Dengan menurunnya status ekonomi social ini, sianak bungsu dirasakan sebagai anak yang hidup dalam keadaan tidak sama dengan waktu kakak-kakaknya masih kecil dahulu, dan orang tua mengkhayati hal semacam ini dengan mencurahkan perasaan dengan perbuatanperbuatan yang menampakkan lebih menyayanginya.

Dapat disimpulkan bahwa anak tengah maupun anak bungsu lebih bebas ketika bereksplorasi mengembangkan kreativitasnya, dibanding anak pertama yang cenderung ditekankan mengenai harapan orang tua.

 

Sumber cover : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5989447/pengertian-kreatif-ciri-ciri-dan-cara-mengembangkan-kreativitas

  333 Views    Likes  

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

previous post

Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan
SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

next post

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

related posts