Pentingnya Mengetahui Paradigma dan Prinsip dalam Kehidupan

Pentingnya Mengetahui Paradigma dan Prinsip dalam Kehidupan

 

Halo, Sobat OSC! Tahukah kamu bahwa paradigma dan prinsip yang kamu peganh sekarang memengaruhi bagaimana kamu melihat dunia? Kamu bisa lanjut membaca artikel ini yang bersumber dari buku yang ditulis oleh Sean Covey yang berjudul “The 7 Habits of Highly Effective Teens” dimana buku ini benar-benar bermanfaat bagi kalian yang membacanya. Selamat membaca.

 

Sebelum masuk ke topik paradigma dan prinsip, ada baiknya saya menyinggung sedikit mengenai Habit atau kebiasaan. Habit atau kebiasaan adalah sesuatu yang kita lakukan secara berulang. Kebanyakan dari kebiasaan ini kita lakukan secara tidak sadar. Kebiasaan dalam hidup kita tentunya ada yang bersifat baik, ada yang buruk, dan ada yang tidak terlalu menjadi masalah di dalam kehidupan kita. Contoh dari kebiasaan baik yaitu olahraga secara rutin. Contoh dari kebiasaan buruk yaitu selalu berpikir negatif. Dan contoh dari kebiasaan yang berada di antara keduanya yaitu membaca majalah dari belakang ke depan. Kebiasaan dapat membuat kita menjadi lebih baik atau malah menghancurkan kita sendiri karena kita, menjadi kita di masa depan berdasarkan kebiasaan yang kita lakukan sekarang. Namun, tahukah kamu bahwa kamu itu lebih kuat dari kebiasaanmu sendiri. Kamu adalah pilot dalam hidupmu sendiri dan kebiasaanmu adalah budakmu. Itu berarti kamu dapat mengubah kebiasaanmu. Jangan malah kamu yang diperbudak oleh kebiasaanmu. Tentunya ketika mengubah kebiasaan itu tidak mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin, bukan?

 

Mengapa harus membahas kebiasaan dulu? Karena seperti yang dikatakan oleh Samuel Smiles, seorang penulis,

 

“Sow a thought, and you reap an act;

Sow an act, and you reap a habit;

Sow a habit, and you reap a character;

Sow a character, and you reap a destiny.”

Kamu akan menuai kebiasaanmu setelah kamu menabur pikiran yang ada di kepalamu. Ketika kamu menanamkan sesuatu dalam pikiranmu, hal itu akan berdampak pada apa yang akan kamu lakukan dalam kehidupanmu. Maka, ada baiknya kita mengenal apa itu paradigma dan prinsip agar kebiasaan yang kita bangun tidak menghancurkan masa depan kita.

Paradigma adalah bagaimana kamu melihat sesuatu. Pandanganmu, kepercayaanmu, atau acuan ketika melihat sesuatu. Jika paradigma yang kita tanam ialah paradigma yang kurang tepat, paradigma tersebut malah akan memberi batasan dalam hidup kita. Pernah mendengar istilah ‘What you see is what you get’? Istilah itu dalam Bahasa Indonesia adalah “Apa yang kamu lihat adalah apa yang kamu dapatkan’. Contohnya, jika kamu menanamkan paradigma bahwa dirimu jelek, paradigma itu sendiri yang akan membuat kamu jelek. Kamu berpikir bahwa sekeras apapun usahamu untuk cantik, kamu menganggap kamu tetap jelek. Hal ini akan berdampak pada bagaimana kamu memperlakukan dirimu. Kamu jadi enggan berusaha untuk merawat diri dan selalu melihat dirimu dengan paradigma yang salah.

Ada 3 paradigma yang kita miliki berdasarkan apa yang ditulis oleh Sean Covey.

1. Paradigma tentang diri kita sendiri

Paradigma mengenai diri sendiri itu terbagi menjadi dua yaitu paradigma negatif terhadap diri sendiri dan paradigma positif terhadap diri sendiri. Paradigma negatif tentunya akan menghambat dirimu. Contohnya, jika kamu menganggap dirimu tidak layak untuk mengikuti sebuah lomba, hal ini akan menghambat perkembangan dirimu menjadi seseorang yang percaya diri dan percaya akan kemampuan yang kamu punya. Sebaliknya, paradigma positif akan membawa dampak yang positif pula dalam hidupmu. Jika kamu percaya bahwa ‘kamu bisa’, paradigma ini akan mempengaruhimu melakukan yang terbaik sehingga membawa dampak positif bagi dirimu. Jika kamu merasa bahwa paradigma tentang dirimu masih tergolong negatif seperti kamu masih tidak percaya diri dsb., salah satu jalan keluarnya yaitu kamu mencari seseorang yang percaya pada dirimu dan selalu menyemangatimu ketika kamu dalam masalah, seperti orang tua, saudara kandung, teman dan sebagainya. Jangan enggan menanyakan saran atau nasihat dari mereka karena kamu akan melihat dirimu dari kacamata yang berbeda yang membuat dirimu merasa dicas kembali.

 

2. Paradigma tentang orang lain

Paradigma tidak melulu tentang dirimu, kamu juga pastinya memiliki paradigma tentang orang lain dan tentunya kadang kala paradigma tersebut tidak selalu tepat. Tahukah kamu? Jika kamu melihat sesuatu dari point of view (sudut pandang) yang berbeda, kamu akan dapat memahami mengapa orang lain melakukan sesuatu. Kamu jadi tidak dengan mudah menghakimi mengapa mereka melakukan hal tersebut. Cobalah untuk memahami mengapa orang lain melakukan tersebut sebelum kamu menghakimi mereka. Bukankah jika kita melihat orang lain dari sudut pandang yang berbeda membawa perubahan yang berbeda dari sikap kita kehidupan kita? 

 

Kita harus membuka pikiran dan hati kita ketika menerima informasi, ide, pandangan, dan bersedia untuk mengubah paradigma kita ketika paradigma kita itu salah. Seperti yang dikatakan Sean Covey dalam bukunya “Jika kita menginginkan perubahan yang besar dalam hidup kita, kita harus mengubah paradigma bagaimana kita melihat dunia”.

 

3. Paradigma tentang kehidupan secara umum

 

Jika kamu bingung apa yang menjadi paradigma mu selama ini, cukup pikirkan apa yang menjadi hal terpenting dalam hidupmu sekarang ini, yang menjadi pusat kehidupanmu (life center). Bisa saja saat ini yang menjadi life center mu adalah temanmu, pacar, barang-barang mu, kehidupan sekolahmu, orang tua, dan sebagainya. Memang dari life center yang disebutkan ada hal baiknya, namun paradigma tersebut masih kurang tepat. Jika kamu adalah seseorang yang menempatkan teman-temanmu dalam prioritas utamamu, kamu hanya akan membuat hidupmu kacau. Contohnya, kamu merasa jika tidak masuk ke grup teman-teman gaul adalah hal yang menyedihkan. Kamu sangat salah besar. Kadang kala, mereka hanya  memalsukan kepribadian mereka ketika berteman. Dan tentunya semakin beranjak dewasa, kamu akan mengalami dimana teman bukan hal terpenting lagi untukmu. Kamu juga pasti pernah merasa saat ini kau memiliki teman yang selalu ada, namun ketika kalian harus berpisah, kalian akan memiliki kesibukan masing-masing dan akan jarang bertemu. Begitulah hidup. Kuncinya adalah kamu boleh menambah teman baru namun jangan sampai hidupmu bergantung pada mereka karena teman hanyalah pondasi yang tidak stabil. Begitu juga dengan life center yang sebelumnya disebutkan.

 

Namun, tahukah kamu? Ada life center yang tidak akan gagal jika kamu bergantung padanya. Principle-centered. Jika kamu memusatkan hidupmu pada prinsip-prinsip yang kamu pegang, kamu akan menjadi seseorang yang lebih unggul. Apa saja sih contoh prinsip-prinsip tersebut? Jujur, pekerja keras, kasih sayang, rasa hormat (respect), setia, bertanggung jawab, integritas, dan sebagainya adalah contoh dari prinsip. Masih banyak lagi prinsip-prinsip dalam hidup yang belum disebutkan. Contohnya prinsip kerja keras. Tidak ada jalan pintas untuk menuju kesuksesan. Perlu kerja keras untuk menggapainya dan jika prinsip ini tidak tertanam dalam diri, kesuksesan hanyalah sebuah wacana.

 

Prinsip tidak pernah gagal. Dia malah akan menjadi fondasi kamu yang terkuat. Jika kamu memegang prinsip yang tepat, kamu tidak akan tergoyahkan di saat sesuatu tidak terjadi sesuai yang kamu ekspektasikan. Cobalah melihat sesuatu masalah berdasarkan prinsip tepat yang kamu anut. Contohnya, jika kamu merasa lelah dengan semua aktifitas yang kamu lakukan, cobalah untuk memegang prinsip balance dalam keadaan tersebut. Jadi, yuk mulai sekarang tentukan apa saja prinsip yang kamu terapkan dalam hidupmu dan terapkanlah di situasi yang tepat.

  1176 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts