Hallo, Sobat OSC!
Gimana nih kabarnya? Semoga sehat selalu ya!
By the way, tahu ngga sih kalau memasuki bulan Desember ini bakal ada banyak banget beasiswa terutama beasiswa study abroad yang mulai membuka pendaftaran lho! Sebut saja beasiswa Kyoto University International Undergraduate Program, Swiss Government Excellence Scholarship untuk program master, NTU Asean Undergraduate Scholarship, sampai UAE University Scholarship untuk program doktoral. Wih, excited banget ya!
Untuk mendaftar beasiswa tersebut, tentu saja kita harus mempersiapkan beberapa dokumen dan berkas yang diminta sebagai persyaratan. Nah, salah satu dokumen yang jadi langganan dan sering banget diminta untuk dilampirkan dalam proses pendaftaran beasiswa ke luar negeri adalah study plan. Buat yang belum tahu, Study plan adalah suatu dokumen yang kamu tulis dimana kamu menjelaskan apa tujuan kamu dan langkah perencanaan yang akan kamu lakukan selama menempuh studi nanti.
Nah, supaya aplikasi beasiswa kamu berpeluang semakin besar untuk diterima, maka kamu tidak boleh membuat study plan asal-asalan. Oleh karena itulah dalam artikel ini akan ada 7 langkah penulisan study plan buat kamu para Scholarhip Hunter!
Langkah pertama yang jelas harus kamu lakukan adalah memilih terlebih dahulu program studi yang akan kamu tempuh nanti. Plihlah program study yanb bersesuaian dengan passion kamu atau program studi yang menarik minat kamu. Percaya deh, kalau kamu mengikuti passion, skill, dan minat kamu, kamu tidak akan merasa keberatan selama menjalani studi nanti. Jangan sampai ada drama salah jurusan nantinya, sobat!
"The way into the hall of success always passes through the chamber of decision. Decide to be a success; success is deliberate!" -Israelmore Ayivor, The Great Hand Book
Selanjutnya, kamu perlu caritahu kurikulum atau silabus dari program yang akan kamu ikuti pendaftarannya. Dalam silabus/kurikulum ini, kamu akan mendapatkan gambaran singkat mengenai apa saja hal yang akan kamu pelajari selama berkuliah nanti, bagaimana sistem perkuliahannya dan masih banyak informasi penting lainnya. Ibaratnya nih ya, sebelum kamu pergi berperang, kamu wajib tahu terlebih dahulu seperti apa sih medan dan pasukan yang bakal kamu hadapi sehingga kamu bisa menyiapkan persenjataan apa saja yang akan kamu butuhkan nantinya. Penting sebagai bahan kamu untuk mulai atur strategi nih!
"If i had eight hours to chop down a tree, i'd spend six sharpening my axe." -Abraham Lincoln
Selama menulis study plan, kamu harus mencari benang merah antara diri kamu di masa kini dengan 'diri kamu' yang kamu inginkan di masa depan. Misalnya kamu bisa mengkaitkan antara ketertarikan kamu di bidang programming di masa kini, misalnya dengan mengikuti perlombaan hackathon dan merancang aplikasi/website dengan program studi yang akan kamu ambil. Selanjutnya, kaitkan tentang karier yang hendak kamu geluti di masa depan, bertolak pada keahlian yang kamu punya. Mungkin kamu bisa membuat deskripsi yang lebih detail mengenai karier tersebut, perusahaan apa yang akan kamu incar atau mungkin kamu berencana membangun start-up sendiri nantinya. Dengan hal ini, panitia bakal menilai sematang apa perencanaan kamu dan bagaimana kamu memandang diri kamu di masa depan. Tunjukkan kepercayaan diri bahwa kamu mampu dan pantas menjadi awardee dari beasiswa tersebut.
"I look to the future because that's where i'm going to spend the rest of my life." -George Burns
Dalam study plan yang kamu tulis, kamu perlu menjelaskan educational goals kamu. Maksudnya, apa sih tujuan kamu mengikuti program tersebut. Misalnya, selama menempuh studi nanti, kamu berencana mengikuti salah satu konferensi internasional dengan narasumber terkenal. Nah, itu salah satu goals yang hendak kamu wujudkan, Sobat. Masih banyak hal lain yang bisa kamu jadikan tujuan atau goals misalnya menjadi sukarelawan, menjadi pembicara di forum terkemuka, menulis publikasi dan jurnal internasional, dan lain-lainnya. Jadi, udah kebayang belum nih apa sih goals studi kamu?
"You should set goals beyond your reach so you always have something to live for." -Ted Turner
Nah, kalau kamu sudah tahu perihal educational goals yang hendak dicapai dan juga gambaran diri kamu di masa depan, kamu bisa nih mulai menulis draft/outline study plan kamu. Biasanya dimulai dengan merancang garis besar study plan, contohnya topik per paragraf. Namun, perlu diperhatikan ya, Sobat jikalau pada kasus tertentu, beberapa kampus memiliki outline study plan yang sudah ditentukan. Misalnya di paragraf 1 itu membahas apa, kemudian di paragraf 2 membahas apa dan seterusnya.
Contohnya nih, untuk mendaftarkan diri di program beasiswa mahasiswa International University British Columbia di Kanada, dalam study plan kamu perlu menyertakan alasan kenapa kamu memilih studi di Kanada dengan program yang kamu pilih, educational goals secara keseluruhan, alasan kenapa kamu tidak memilih studi di negara asal saja, lalu bagaimana kedepannya program ini akan berpengaruh terhadap perkembangan karier dan pekerjaan kamu di masa mendatang. Tetapi balik lagi ya, ikuti rules outline yang diminta kampus tempat kamu mendaftar ya!
"Any goals can be achieved if you break it down into enough small parts." -Bryan Tracy
Jika kamu sudah selesai menulis outline/draft study plan kamu, hal berikutnya yang bisa kamu lakukan adalah berkonsultasi dengan para awardee yang pernah menerima beasiswa tersebut sebelumnya atau boleh juga kepada para mentor yang ahli dalam penulisan study plan. Ini semacam pemberian feedback terhadap study plan kamu. Mereka bisa memberikan kritik dan saran/masukan yang akan meningkatkan kualitas study plan kamu. Apa saja yang mungkin perlu ditambahkan, diperbaik, atau dikurangi dari rancanga tersebut. Kemudian, kamu akan merevisi ulang. Lakukan berulang sampai kamu percaya diri bahwa study plan kamu sudah cukup kuat untuk meyakinkan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk menjadi awardee beasiswa tersebut, Sobat!
"I encourage all of you to seek out teachers and mentors that challenge you to think for yourself and guide you to find your own voice." -Renee Olstead
Last but not least, dalam proses penulisan study plan kamu perlu melakukan proofread secara berulang-ulang dan mendetail. Tujuannya jelas untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin tidak sengaja kamu lakukan. Terlebih lagi, penulisan study plan biasanya dalam bahasa asing. Seringkali terjadi kekeliruan dalam spelling, grammar, accuracy, punctuation dan masih banyak lagi. Jangan lupa juga mengenai formar study plan yang sudah ditentukan seperti fonts, margin, spacing, dan numbering. Tentu saja proses itu tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Semakin teliti kamu mengerjakan suatu pekerjaan, maka tingkat kesuksesan pekerjaan tersebut tentu saja akan meningkat.
"In evaluating ourselves, we tend to be long on our weaknesses and short on our strength." -Craig D. Lounsbrough
Nah, itulah 7 tahapan penulisan study plan sebagai salah satu dokumen penting yang wajib para scholarship hunter siapkan selama mendaftar beasiswa nih. Pastinya, dalam setiap proses yang kita lalui akan selalu ada kesulitan yang kita temui. Namun, kamu perlu percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin, Selama kamu mengerahkan yang terbaik yang bisa kamu lakukan with your blood, sweat, and tears, the universe will help to create miracle doing something magical for you. Jadi bagi para scholarship, tetap semangat dan semoga sukses!
"Dont let your dreams be dreams." -Jack Johnson
previous post
Ikigai: Peta Harta Karun Untuk Menemukan Tujuan Hidupmu