Kamu percaya tarot, zodiak, ramalan garis tangan, atau melihat kepribadian dari bentuk tubuh ?? Nah di psikologi ini ada teori nya sobat osc, mari kita bahas!
Sejarah kepribadian dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Teori pra ilmiah adalah metode dan upaya untuk memahami tingkah laku dan kepribadian manusia. Ini tidak memiliki teori ilmiah dan tidak ada bukti yang dapat dipercaya. Contohnya : chirology/palmistry, astrology/zodiak, pherenologi, dan tarot.
2. Teori semi ilmiah adalah teori pemahaman kepribadian yang hampir akurat kebenarannya tetapi kadang-kadang tidak menggunakan aturan dan pendekatan yang ilmiah. Contohnya teori: Hipocrates, Sretchsmer, Sheldon.
3. Teori ilmiah adalah periode di mana ilmuwan mempelajari kepribadian melalui teori ilmiah, teori yang didasarkan pada asumsi yang saling berkaitan yang memungkinkan mereka untuk membuat hipotesis yang dapat diuji dengan menggunakan logika deduktif. Contoh : psikoanalisa, behavior, kogntif, dan humanistik.
Kepribadian seseorang tidak boleh diliat atau dinilai berdasarkan teori pra ilmiah dan semi ilmiah. Banyak faktor membentuk kepribadian, seperti temperamen, pengalaman, dan lingkungan. Dengan cara ini, teori pra ilmiah dan semi ilmiah tidak dapat memberikan pemahaman yang akurat dan menyeluruh tentang karakteristik kepribadian individu.Faktor internal dan eksternal membentuk kepribadian, jadi perlu dilihat dan dinilai secara lebih ilmiah. Pendekatan yang lebih holistik dan menyeluruh terhadap penilaian kepribadian sangat penting. Pendekatan ini mungkin melibatkan kombinasi penelitian ilmiah yang mapan, observasi empiris, dan pengalaman sehari-hari dengan orang tersebut.
Beberapa alasan mengapa kita tidak boleh menilai kepribadian berdasarkan teori pra-ilmiah dan semi-ilmiah:
1. Ketidakakuratan: Teori-teori ini seringkali salah dan membuat generalisasi yang berlebihan tentang orang. Misalnya, teori frenologi, yang mengklaim bahwa kepribadian dapat ditentukan berdasarkan bentuk tengkorak, telah lama didiskreditkan karena tidak memiliki dasar ilmiah.
2. Stereotip: Stereotip dan prasangka dapat diperkuat oleh teori pra-ilmiah dan semi-ilmiah. Misalnya, keyakinan bahwa orang dengan fitur wajah tertentu memiliki kepribadian tertentu dapat menyebabkan diskriminasi dan perlakuan tidak adil.
3. Risiko: Mengevaluasi individu berdasarkan teori-teori ini dapat berbahaya. Misalnya, tes kepribadian tidak valid dan digunakan untuk membuat keputusan penting tentang seseorang, seperti mempekerjakan mereka atau mendaftarkan mereka di sekolah.
Teori kepribadian semi-ilmiah berbeda dengan teori kepribadian ilmiah dalam hal kebenaran, metode, prediksi, penggunaan data, dan pengembangan. Teori kepribadian ilmiah lebih dipercaya dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti psikologi, pendidikan, dan manajemen. So untuk sobat OSC stop ya untuk percaya ramalan ataupun zodiak.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan