Halo, sobat Medcom. Apakah kalian pernah tiba-tiba merasa tidak percaya diri? Perasaan ini membuat kalian meragukan kemampuan dan kompetensi diri sendiri. Walaupun menerima pujian serta dukungan dari orang lain, kalian merasa bahwa mereka hanya bersikap sopan dan sebenarnya kemampuan yang kalian miliki tidak sebaik itu. Hal itu timbul seiring dengan ketakutan dalam pikiran kalian bahwa orang lain akan menyadari kekurangan yang kalian miliki.
Fenomena ini dikenal dengan istilah Impostor syndrome. Berdasarkan hasil penelitian, perasaan yang timbul dalam fenomena ini terjadi saat kondisi psikologis seseorang mengalami konflik batin antara bagaimana persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri serta pemikiran tentang persepsi orang lain terhadap dirinya.
Hal ini mungkin terdengar sepele. Namun, jika seseorang merasakannya tidak menemukan solusi yang tepat, maka akan menimbulkan pengaruh negatif. Sebagai contoh, orang yang terus menerus merasa rendah diri akan berusaha menetapkan standar yang tinggi sementara dirinya diliputi kecemasan akan ketidakberhasilan yang menantinya serta membayangkan respon buruk yang akan diterimanya dari orang lain. Padahal, hal itu belum tentu terjadi dan seperti yang perlu ingat selalu, kegagalan adalah bagian dari perjuangan dan tidak ada salahnya bila kita mengalaminya.
Jika tidak diatasi dengan tepat, fenomena Impostor Syndrome yang berkepanjangan dapat menimbulkan kecemasan, rasa bersalah yang berlebihan, bahkan depresi.
Lalu bagaimana jika suatu saat kalian merasakan hal serupa? Mari kita simak tips di bawah ini.
Belajar mengenali perasaanmu
Tanpa sadar, kita sering mengabaikan perasaan yang muncul, menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele dan tak akan berpengaruh besar. Namun, sebenarnya hal itu dapat menjadi pertanda apakah kamu sedang baik-baik saja atau malah membutuhkan bantuan. Maka, penting sekali bagi kalian untuk mengenali dan memaknai perasaan yang dirasakan serta membicarakannya dengan orang lain agar dapat saling berbagi dan bertukar pendapat.
2. Menjalin hubungan
Memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain merupakan impian semua orang. Selain dapat menambah relasi, keberadaan sahabat, keluarga, atau bahkan sekedar tetangga dapat menjadi pemicu semangat kita ketika mereka melontarkan dukungannya. Menjalin hubungan dengan orang lain juga membuat kalian memiliki tempat berbagi atas kecemasan dan ketakutan yang mungkin dirasa. Sehingga kalian tidak akan merasa terpuruk karena memendamnya seorang diri
3. Menantang keraguan yang timbul
Ketika kalian merasa mengalami sindrom ini, maka itu saatnya untuk menantang diri sendiri untuk melawan perasaan tersebut. Berusahalah untuk melakukan yang terbaik, namun jangan menekan diri. Abaikan saja suara-suara yang mengatakan bahwa kamu tidak bisa dan fokus menyusun strategi untuk mencapai apapun yang sedang kamu perjuangkan.
4. Hindari membandingkan diri dengan orang lain
Jangan pernah membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain karena setiap orang punya keunikan masing-masing. Apalagi soal pencapaian. Hal itu hanya akan membuatmu merasa semakin rendah diri. Jika melihat seseorang dengan prestasi lebih, jadikanlah hal itu sebagai inspirasi dan motivasi untuk memperjuangkan cita-citamu lebih giat lagi.
Referensi
https://www.healthline.com/health/mental-health/imposter-syndrome
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/imposter-syndrome-sindrom-penipu/
Sumber gambar
https://feminisminindia.com/2018/06/25/impostor-syndrome-fraud-gendered/
previous post
7 Langkah kecil untuk meredakan emosi